Siklus Tidur
Setiap orang memiliki jam internal yang mengatur antara tidur
dan terjaga, yang biasanya disebut dengan istilah biological clock atau
circadian rhythm. Siklus tersebut diatur melalui sebuah proses di otak
berdasarkan berapa lama tubuh telah terjaga dan juga perubahan antara terang
dan gelap (siang dan malam). Di malam hari, tubuh akan memproduksi melatonin,
hormon yang membuat seseorang merasa ngantuk. Sebaliknya, di siang hari, cahaya
matahari memicu otak untuk menghentikan produksi melatonin sehingga seseorang
akan merasa terjaga.
Siklus biological clock juga dapat terganggu, khususnya oleh
faktor-faktor seperti sift kerja malam, perjalanan melintasi zona waktu, pola
tidur yang tidak teratur ataupun karena masalah gangguan
tidur. Selain itu, produksi melatonin juga dapat terhambat jika
seseorang sangat sedikit ‘terpapar’ sinar matahari selama siang hari, atau
karena terekspos oleh terlalu banyak cahaya artifisial di malam hari (misalnya
dari lampu dan peralatan elektronik seperti tv, komputer, ponsel, dsb.)
Tahapan/Fase
Tidur
Terdapat dua fase utama dalam
tidur, yaitu fase Non-REM dan fase REM. REM merupakan singkatan dari Rapid Eye
Movement. Selama tidur, seseorang akan mengalami dua fase tidur utama ini selama
beberapa kali (berulang) hingga akhirnya terbangun.
- Fase NREM (Non-REM) terbagi atas 4 tahapan, di mana setiap tahapan lebih dalam dari tahapan sebelumnya.
- Fase REM adalah fase dimana seseorang umumnya mengalami mimpi. Mata akan bergerak-gerak selama fase ini, sehingga dinamanakan Rapid Eye Movement (REM).
Lama Waktu
Tidur Ideal
Jumlah waktu tidur akan
berbeda-beda bagi setiap orang karena bergantung oleh berbagai faktor, termasuk
umur. Bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih lama (hingga 18 jam) dibandingkan
orang dewasa (7-9 jam). Berikut adalah waktu tidur yang dibutuhkan oleh seseorang
berdasarkan usia:
- Bayi (baru lahir, usia 0 – 2 bulan) : 12 – 18 jam
- Bayi (2 – 11 bulan) : 14 – 15 jam
- Batita 1 – 3 tahun : 12 – 14 jam
- Balita 3 – 5 tahun : 11 – 13 jam
- Anak usia sekolah (5 – 10 tahun) : 10 – 11 jam
- Remaja 10 – 17 tahun : 8,5 – 9,25 jam
- Dewasa, termasuk lansia : 7 – 9 jam
- Wanita di beberapa bulan awal kehamilan biasa juga membutuhkan waktu tidur beberapa jam yang lebih lama dari biasanya.
Efek Kurang Tidur
Efek kurang tidur bagi tubuh
Walau tampaknya kurang tidur tidak dianggap sebagai masalah
besar, namun faktanya kekurangan tidur memiliki efek negatif yang besar bagi
seseorang selama beraktifitas di siang hari. Seperti telah disebutkan di awal,
bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, bereaksi,
produktivitas, kreativitas, belajar serta
bekerja.
Efek-efek negatif kurangnya waktu tidur diantaranya berupa:
- Lelah, lesu dan kurang motivasi
- Kurang mood dan lekas marah
- Berkurangnya kreativitas dan kemampuan problem-solving
- Kurang mampu mengontrol dan menghadapi stress
- Berkurangnya imunitas; sering pilek atau tertular penyakit lainnya
- Bermasalah dengan konsentrasi dan memori (ingatan)
- Terganggunya skil motorik
- Kesulitan mengambil keputusan
- Meningkatnya resiko diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya
-
Sumber : www.webkesehatan.com
0 komentar :
Posting Komentar