8 Tips Tuntaskan Penyakit Malas Dalam Tubuhmu
Pendawa Center- Tetap semangat dan termotivasi
selama seharian adalah hal yang cukup semakin sulit bagi kebanyakan kita. Ntah
ketika mengerjakan pekerjaan yang nggak disukai, maupun yang memang disukai.
Dan yang bikin makin parah, kalau: Perasaan tenaga masih ada, tapi kok kayak
lemes, nggak mampu nyelesain semua tugas. Nggak semangat, perasaan apa yang mau
dihadapi itu kayaknya mustahil untuk diselesain Padahal pekerjaannya mudah, tapi
kok berat banget badan sama tangan buat gerak
Meski memang,
muncul rasa malas, apalagi futur, itu adalah hal yang normal. Manusiawilah.
Tapi, jangan lupakan, adalah normal juga bila kita kembali semangat! Itu
sebabnya, ada pepatah yang mengatakan bahwa motivasi itu ibarat pembersih
tatkala mandi. Bermanfaat, tapi efeknya nggak untuk selamanya. Kita kudu
mendapatkannya lagi besok-besok.
Nah, berikut ini,
adalah 8 cara ampuh yang bisa Anda praktekkan untuk menghilangkan rasa malas
pada diri Anda secara total.
1. Ingatkan Diri
Anda, “KENAPA” Harus Melakukan Hal Tersebut?
Silahkan sesuai
dengan identitas Anda. Misal:
Karena orang tua
sudah capek-capek, transfer duit 1 juta lebih tiap hari, masak kerjaan Anda
cuma ngabisinnya doang? Padahal bisnis sambilan Anda saja omzetnya nggak pernah
nyentuh angka segitu?
Karena kalau nggak
bener kerja, terancam PHK, maka ikhtiar apa yang akan dilakukan agar istri dan
anak bisa tetap makan?
Agar bisa menjadi pemimpin yang baik,
yang mampu memberi contoh dan menginspirasi.
2. Jauhi
Tombol Shut Down-nya
Silahkan Anda
lakukan research. Kapan terakhir kali Anda merasa down, galau, males,
futur, dan sejenisya? Kira-kira, apa yang Anda lakukan sebelum hal itu terjadi?
Nah, cobalah, untuk menghindari itu sebisa mungkin! Misal:
Gara-gara
Anda stalking facebook mantan pacar, makanya semangat Anda hilang.
Nah, maka janganlah pernah lagi untuk nge-stalk akunnya. Karena itu adalah
tombol shut downnya.
Gara-gara sering
bergaul dengan si Anu, makanya rasa malas Anda makin menjadi-jadi. Nah, maka,
ubahlah cara pergaulan Anda dengan si Anu. Karena cara pergaulan seperti
yang biasanya adalah tombol shut downnya.
Gara-gara
melakukan kemaksiatan, jadi terhantar melakukan kemaksiatan lainnya. Nah, maka,
segeralah tekan tombol turn onnya. Jangan melulu tekan tombol shut
down.Dan lain-lain. Intinya, setiap kejadian terjadi karena ada suatu sebab.
Nah, ceklah apa sebabnya itu. Dan sikapilah dengan bijak.
3. Periksa Makanan
dan Minuman yang Masuk ke Tubuh Anda
Jangan salah,
kenapa orang itu bisa cepet banget capek, gampang ngantuk, kebanyaan tidur,
hingga akhirnya males ngerjain apa-apa, itu bisa juga sebabnya karena makanan
dan minuman yang ia konsumsi bukanlah makanan yang baik. Misal:
Makan mie instan.
Padahal, kabarnya mie instan itu butuh waktu sekitar 3 hari baru selesai
dicerna. Sehingga, tubuh jadi lebih cepet capek karena dipake cuma buat
mencerna si mie instan kampring itu aja, Makan gula kebanyaan. Yah, seperti
yang kita lihat, kebanyakan mereka yang kena diabetes, biasanya cepet lupa
sesuatu, dan gampang ngantuk dan lain-lain.
4. Ukur Kapasitas
Diri Anda, dan Target yang Akan Dicapai, Serta Target yang Telah Dicapai
Kemarin
Lebih jelas, lebih
bagus. Dan lebih enak ngerjainnya juga tentunya. Misalnya begini:
Anda ada tugas
membuat 1 artikel dalam sehari. Syaratnya, minimal 1000 kata, disertai gambar
yang inspiratif plus menghibur, dan tentunya setiap aspek di artikel tersebut
harus didasari keputusan yang bagus, yang notabene berawal
dari researchdan survey. Waktu yang Anda butuhkan dari mulai hingga
selesai, sekitar 5 jam.
Kira-kira,
sanggupkah Anda memberikan 5 dari 24 jam Anda dalam sehari, untuk menyelesaikan
tugas tersebut?
Apakah tugas
tersebut bisa Anda kerjakan tanpa istirahat?
Atau perlu ada
istirahat di tengah jalan?
Apa Anda butuh
bantuan fasilitas lain, agar menjadi lebih mudah?
Apakah memang
caranya sudah efektif?
Ternyata Anda
hanya bisa memproduksi 5 artikel dalam 7 hari. Berarti, untuk bisa memproduksi
7 artikel, butuh berapa hari?
Apakah tidak
apa-apa tidak memproduksi artikel setiap harinya? Kenapa?
Lanjut ke tahap
evaluasi.
Setelah tulisannya
jadi, kemudian tersebar, kira-kira di daerah mana yang paling banyak menyukai
tulisan tersebut?
Setelah dapat
datanya, daerah A menunjukkan kesenangan senilai 50%, daerah B menunjukkan
kesenangan senilai 48%, daerah C menunjukkan kesenangan senilai 83%, dan
seterusnya. Maka, besok-besok bisa diatur, berapa jatah jumlah masing-masih daerah
disebari artikel tersebut.
Setelah artikel
tersebut dapat respon, lihat, apa tanda-tanda yang ada di artikel tersebut,
yang membuatnya jadi bagus? Bandingkan dengan tanda-tanda di artikel kemarin
yang responnya jelek. Mungkin, ternyata orang lebih suka kalau judul artikelnya
ditonjolkan manfaat dan yang enak-enak, kalau judulnya “Bagaimana Cara”, dan
aspek-aspek lainnya.
Dengan begitu,
tidak mungkin Anda berprasangka buruk, bahwa jangan-jangan Anda belum ada
melakukan hal yang bermanfaat hari ini. Yah, intinya, Anda coba bacalah sebab-akibat
kejadian-kejadian yang telah Anda alami, sedang alami, dan insya Allah akan
Anda alami, seobjektif mungkin. Karena sekiranya makin jelas, akan makin kecil
kemungkinan Anda untuk males-malesan. Karena males-malesan itu adalah bentuk
dari ketidakjelasan.
5. Curhat ke
Allah, Kemudian Konsultasikan Cara Ikhtiarnya Pada Ahlinya
Tidak selamanya
hukum-sebab akibat berlaku. Dan, tidak selamanya sebab suatu kejadian itu bisa
kita indra dengan mata, hidung, telinga, mulut, dan kulit kita. Ada hal-hal
yang tak bisa kita indra, yang diluar kuasa kita sebagai manusia. Itulah salah
satu sebabnya, kita senantiasa berdo’a kepada Allah, agar Dia membantu kita
dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak jelas. Namun, asalkan hal itu
diridhai Allah, insya Allah dapatlah kita satu hal yang jelas, yakni, suatu
hasil yang pasti jelas itu keputusan terbaikNya.
Kemudian, soal
perkara ikhtiarnya, kita konsultasikanlah ke ahlinya. Seperti halnya dokter,
arsitek, professor, pengusaha tokcer, desainer, penulis, dan lain-lainnya yang
memang jam terbang dan karyanya sudah tidak diragukan lagi. Ceritakan apa
kendala Anda, dan tanya ke mereka, apa solusinya. Siapa tahu juga, mereka bakal
ikut bantuin Anda buat beresin urusan Anda.
6. Jernihkan Diri
dan Kondisikan Keadaan
Kerap, wajarlah
Anda jadi males kalau Anda lagi lemes, capek, ngantuk, laper, mengkhawatirkan
sesuatu, dan lain-lainnya. Kondisikanlah agar Anda tetep fokus. Beresin dululah hal-hal
lain yang mengganggu Anda, sehingga membuat Anda menjadi males. Kalau ngantuk
banget, tidurlah. Kalau laper banget, makanlah.
Hati-hati yaa,
jangan gunakan cara nomor ke-5 ini justru dijadiin modus untukmenunda-nunda pekerjaan utama
Anda tersebut. Maka, gunakanlah tabel prioritas. Anda tentukan, mana yang:
Penting
dan mendesak,
Nggak penting,
tapi mendesak
Penting, tapi
nggak mendesak
Nggak penting dan
nggak mendesak
Sekiranya
pekerjaan yang tengah Anda lakukan lebih utama, sedangkan kekhawatiran yang
membuat Anda tidak begitu utama, bisalah itu diabaikan. Karena kemungkinan
besar itu adalah keinginan, bukan kebutuhan. Dan, kemungkinan besar itu
didorong oleh emosi dan ego, bukan dengan akal dan fakta.
7. Paksain Aja
Sekiranya masih
males, padahal pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan passion, minat, dan bakat
Anda. Dan memang berupa kebutuhan. Sudah dibareng dengan pemicu semangat
seperti mandi, musik, dan sebagianya. Pola hidup sudah sehat. Rencana sudah
mantep. Udah dibantuin temen-temen. Dan pengondisian lainnya.
Tidak ada cara
lain, selain pemaksaan. Biarin aja, pertama-tama Anda untuk karena dipaksa.
Lama-lama, jadinya biasa aja. Lama-lama, justru Anda sendiri yang nggak mau
kalau nggak ngerjain pekerjaan tersebut.
Toh males itu
pilihan Anda kan? Anda mengambil keputusan untuk males itu secara sadar kan?
Dan bisa pulalah dimintai pertanggungjawabannya di Akhirat nanti kan? Yaudah,
berarti bisa jugalah Anda maksain diri Anda. Nggak perlu banyak motivasi, nggak
perlu banyak alesan, lagi, langsung aja kerjain!
8. Ingat Kematian
dan Hari Akhir
Yah, kematian
dan yaumul akhir adalah motivasi terbesar. Silahkan Anda search saja
di YouTube, video-video berkeyword “sakaratul maut” atau sejenisnya. Atau, bisa
juga Anda search google image, gambar-gambar berkeyword “kuburan”.
Surga atau Neraka,
itulah tujuan akhir kita semua, siapapun kita, apapun pekerjaan kita, sama-sama
akhirnya yah itu, Surga atau Neraka. Kekal abadi di sana. Kalau dibanding hidup
di dunia ini, sebentar banget. Maka, masih sempetkah Anda nongkrong-nongkrong
lagi? Masih sempet melakukan hal-hal yang nggak bermanfaat menurut Allah?
Saatnya…
Yah, kurang-lebih,
itulah 8 jurus yang cukup ampuh untuk mengatasi perasaan malas, agar hilang
total dari peradaban diri Anda. Hehehe! Tinggal Anda praktekin aja.
Oh iya, barangkali
Anda juga punya cara tersendiri untuk menghilangkan rasa malas tersebut?
Silahkan share di kotak komentar di bawah ini yaa..
Diambil
dari: www.teknikhidup.com
0 komentar :
Posting Komentar