Seuntai Kisah Mengharukan Ding
Zhu Ji Anak
Yang Berbakti Kepada Ibunya
Pendawa Center - Kurang lebih satu tahun
yang lalu terdapat satu foto yang tersebar di internet dan sangat menyentuh
hati siapapun yang melihatnya. Foto ini dengan cepat tersebar luas di internet
dan menjadi bahan pembicaraan.
Foto tersebut memperlihatkan
seorang pria paruh baya yang sedang menggendong seorang wanita tua. Layaknya
seorang ibu yang menggendong anaknya yang masih kecil dengan kain gendongan.
Tiga hari selepas foto tersebut tersebar, topik hangat yang jadi perbincangan
adalah “siapakah dia?” banyak warga yang mencoba untuk mencari identitas sang
anak yang menggendong ibunya tersebut.
Usut punya usut, ternyata
Laki-laki tersebut bernama Ding Zhu Ji (62 tahun) dan perempuan tua yang
digendongnya adalah ibunya yang berusia 82 tahun. Ding adalah seorang mantan
petugas Biro Investigasi dari Departemen Kehakiman di Tainan.
Salah seorang kawannya mengatakan
kepada Apple Daily bahwa ibu Ding menderita patah tulang pada kaki kirinya dan
Ding telah melakukan serangkaian pengobatan kepada sang ibu. Dalam foto
tersebut Ding terlihat sedang menggendong ibunya dirumah sakit Chi Mei Medical
Center di Taiwan.
Ding memutuskan untuk menggendong
sang ibu, agar dirinya dapat lebih cepat untuk tiba di rumah sakit dan sang ibu
pun tidak akan merasa terlalu sakit ketika ia menggendongnya dibandingkan
dengan menggunakan mobil atau kendaraan lainnya.
“Kami tidak terkejut dan juga
tidak heran atas foto tersebut, dia memang dikenal sebagai seorang anak yang
sangat berbakti,” ucap salah seorang teman Ding.
Salah seorang kawan Ding bahkan
juga menceritakan bahwa Ding telah menolak untuk dipromosikan yang
mengharuskannya pindah ke wilayah lain dengan satu alasan bahwa ia tidak akan
bisa mengurus ibunya.
Tidak
menyangka, Ding tidak pernah menyangka
aksi spontan yang dilakukannya ini menjadi pusat perhatian orang-orang yang
melihatnya. Selain foto, ternyata CCTV di rumah sakit yang didatangi Ding juga
merekam saat-saat Ding menggendong sang ibu layaknya seorang bayi.
Ding sempat berkisah bahwa
dirinya merasa sangat berhutang budi terhadap ibunya. Di saat ibunya sedang
mengandung dirinya, memasuki usia ke 6 bulan, dia dan ibunya sempat akan
dibuang ke laut lantaran tidak memiliki kartu identitas ketika naik perahu
bersama prajurit Taiwan. Saat itu banyak orang yang memohon agar ibunya tidak
dilemparkan ke laut, beruntung seorang pria menemukan kartu identitas mereka,
sehingga pada akhirnya mereka berdua bisa selamat.
Mendengar kisah mengharukan
tersebut dari mulut sang ibu, Ding pun merasa sangat berhutang budi pada ibunya
yang telah melahirkan dan membesarkannya tersebut. Di antara saudaranya memang
dirinyalah yang paling dekat dengan sang ibu. Bahkan hingga usianya memasuki 62
tahu, dirinya masih tetap merawat sang ibu dengan penuh kasih sayang.
Namun apa yang terjadi dengan
sang ibu juga menjadi suatu penyesalan yang tak terhingga untuk dirinya.
Diakuinya karena kelalaian dirinya sang ibu mengalami patah kaki kiri. Untuk
itulah Ding memutuskan membawa sang ibu ke rumah sakit dengan cara
menggendongnya.
Benar-benar suatu kisah
pengorbanan anak yang sangat menyentuh. Tidak banyak anak yang mau berbuat
demikian untuk sang ibu pada zaman sekarang ini. Kisah Ding Zhu Ji ini adalah
sebuah inspirasi nyata mengenai seorang anak yang berbakti kepada ibunya.
Lantas apa yang sudah kita lakukan untuk orangtua kita tercinta, terutama ibu
kita?
"Ibumu, Ibumu, Ibumu",
barulah kemudian "Ayahmu"Dalam
pandangan Islam, penghormatan terhadap Ibu dilukiskan dalam satu hadist Abu
Hurairah RA, yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW menyebut nama 'ibumu'
hingga tiga kali ketika menjawab pertanyaan seseorang "kepada siapa aku
harus berbakti pertama kali." Barulah yang ke empat kalinya Nabi
menjawab 'ayahmu. (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Menurut Imam Al-Qurthubi, Hadits
tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu,
harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah.
Dalil di atas merupakan dasar
nilai bagi umat Islam dalam menghormati seorang ibu. Bagi Negara Indonesia,
penghormatan terhadap seorang ibu ditetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari
besar yang diperingati secara nasional.
Begitu besar pengorbanan seorang
ibu sehingga dihormati dengan perayaan yang bertajuk Hari Ibu setiap tahunnya.
Kasih sayang ibu memang tak terkira, ibulah yang telah melahirkan kita, merawat
serta membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Dalam melakukan semua itu
seorang ibu tidak pernah mengharapkan balasan apapun dari anaknya.
Sepantasnya, ibu diposisikan pada
derajat yang tinggi. Sebab, dalam kenyataannya ibu mengalami kondisi yang sulit
dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada
saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu.
Diambil dari: web.facebook.com
0 komentar :
Posting Komentar